MAKALAH
HAKIKAT MATEMATIKA ILMU PEMGETAHUAN ALAM
Disusun
Oleh : Ismawan Prasetia Devi
RSA1C313009
Dosen Pengampu : Dra. Jufrida, M.Si
PENDIDIKAN
FISIKA PGMIPA-U
FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan semesta alam yang sampai
saat ini masih memberikan impahan kasih sayangnya kepada kita dan khususnya kepada
kami karena dapat menyelaraskan tugas individumata kuliah Dasar-Dasar
Pendidikan MIPA ini, dengan judul “Hakikat MIPA”.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima
kasih kepada ibu Dra. Jufrida, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada kami dan semua pihak yang tlah membantu
terselesainya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan tugas ini, untuk itu kritik dan saran sangat penyusun diperlukan demi
perbaikan kedepannya. Terakhir kami berharap semoga penyusun makalah ini akan
dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….iii
1.1
LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………….1
1.2
RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………….....1
1.3
TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HAKIKAT…………………………………………………4
2.2 PENGERTIAN MATEMATIKA..……………………………………….....5
2.3 HAKIKAT IPA ……………………………………………………….6
2.4 HAKIKAT MIPA ……….………………………………………………7
2.5 NILAI-NILAI IPA
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA ……………….……………………………………….9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dari
beberapa mata pelajaran yang disajikan pada sekolah, MIPA adalah mata pelajaran
yang menjadi kebutuhan system dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran
MIPA diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan
aplikasinya. Oleh karenanya semua masalah kehidupan yang mmbutuhkan pemecahan
secaara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada matematika.
Matematika
dan ipa sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai ndari jenjang
pendidikan dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan
sarana brpikir logis, analis dan sistematis dan konsisten.
MIPA
sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya dipandang oleh guru atau siswa
atau masyarakat luas yang dapat meneruskan apa informasi dari manusia
terdahulu. Untuk menjadi alat pendidikan yang potensial dapat memerikan uriman
(sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh, lebih baik kita
mengetahui hakikat MIPA agar generasi penerus dapat meneruskan informasi dari
manusia sebelumnya.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Jelaskan tentang hakikat MIPA !
1.2.2 Apa saja cirri-ciri MIPA?
1.2.3 Apa peranan MATEMATIKA bagi ipa?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Menumbuhkembangkan
arti yang pasti tentang matematika yang sesungguhnya kepada pelajar dan
masyarakat banyak.
1.3.2 Memberikan
semangat kepada para pelajar agar tidak menjadikan matematika sebagai suatu
pelajaran yang ditakuti.
1.3.3 Menjelaskan
kepada para pelajar khususnya dan pada masyarakat umumnya mengenai peranan dan
manfaat matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
1.3.4 Menjadikan
para pelajar dan masyarakat lainnya mengerti mengenai matematika yang bukan
hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan
gaya bahasa alam dan teknologi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat
Menurut
bahasa artinya kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala
sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau
yang menjadi jiwa sesuatu.
2.2 Pengertian Matematika
Istilah
mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico
(Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda) berasal dari
perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,
mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike
berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein
yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi berdasarkan etimologis (Elea
Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika berarti “ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”.
Berikut ini
pengertian matematika menurut para ilmuwan :
a)
Menurut Johnson dan Rising (1972) Dalam bukunya
mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan,
pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah
yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada nmengenai bunyi. Reys (1984)
Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu pola npikir, suatu seni, suatu bahasa,
serta suatu alat. Morris nKline. “ Why
Johnny can’t Add”. 1964. Matematika itu bukan ilmu yang menyendiri, kering,
menakutkan, dan dapat sempurna karena dirinya sendiri. Tetapi eksistensi
matematika itu adalah untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan manusia itu sendiri dalam sosial, ekonomi, dan alam.
b)
Menurut Gagne (1977)Matematika mempunyai cakupan objek
yang sangat luasyang bersifat langsung dan terdiri dari fakta, konsep, skilldan
prinsip, serta yang bersifat tidak langsung sepertitransfer belajar, kemampuan
inkuiri, kemampuanmemecahkan masalah, disiplin pribadi dan penghargaanterhadap
struktur matematika.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
matematikaadalah suatu sistem lambang-lambang formal yangbersangkut paut dengan
sifat-sifat struktur dari simbol-simbol dan proses pengolahan simbol-simbol
yang diatursecara logis, digunakan manusia untuk menafsirkansecara eksak
berbagai ide dan menarik kesimpulan.
c)
Carl Friedrieck Gauss dalam bukunya yang diterbitkan
tahun 1801 dengan judul Disquisitiones Arithmatics mendefinisikan “Matematika
adalah ratu ilmu pengetahuan dan teori bilangan adalah ratu matematika”. Dari
pernyataan Gauss tersebut dapat diambil alasan-alasan sebenarnya, yaitu:
Matematika adalah ilmu yang sudah sangat tua, hampir setua adanya manusia
berfikir. Teori berhitung yang dikatakan oleh Gauss sebagai ratunya matematika
itu, sudah tumbuh sejak manusia membutuhkan nperhitungan. Matematika tidak
memerlukan ilmu pengetahuan lain dalam pengembangannya, tetapi sebagai ratu
dibutuhkan oleh semua ilmu pengetahuan lain. Matematika sebagai ratu dan ilmu
yang baik, mengayomi dan melayani ilmu pengetahuan yang lain sambil mendorong
mereka berkembang lebih maju, dengan menyediakan bagi mereka bagaimana cara
berfikir yang sistematis dalam observasi dan analisis data serta mengambil
keputusan atau kesimpulan secara logis sistematis.
Fungsi dan Tujuan Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan
statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan
kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa
kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
2.3 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Pada
hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk dan
sebagai prosedur (Marsetio Donosepoetro, 1990: 6). Sebagai proses diartikan
semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun
untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil
proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau dissiminasi
pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkn adalah metodelogi atau cara yang
dipakai untuk mengetahui sesuatu(riset pada umumnya) yang lazim disebut metode
ilmiah (scientific method).
Selain
sebagai proses dan produk, Daud Joesoef (dalam Marsetio Donosepoetro, 1990: 7),
pernah menganjurkan agar IPA dijadikan sebagaid suatu “kebudayaan” atau suatu
kelompok atau institusi social dengan tradisi nilai, aspirasi, maupun
inspirasi.
Sementara
itu, menurut Laksmi Prihantoro dkk., (1986) mengatakan bahwa IPA hakikatnya
merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan
sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu
proses, IPA IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek
studi, menemukn dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi,
teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat member kemudahan bagi
kehidupan.
Secara
umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika dan kimia.
Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan
berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan
hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta
penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakekat fisika adalah ilmu
yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan
proses ilmiah yang di bangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya tewujud
sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpentin berupa konsep,
prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.
Secara
khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi
(depdiknas, 2003: 2) adalah sebagai berikut.
1. Menanamkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan
keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.
3. Mempersiapkan
siswa menjadi warga Negara yang melek sains dan teknologi.
4. Menguasai
konsep sains untuk bekal hidup di massyarakat dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi.
Dari fungsi dan tujuan tersebt kiranya
semakin jelas bahwa hakikat IPA semata-mata tidaklah pada dimensi pengetahuan
(keilmuan), tetapi lebih dari itu, IPA lebih menekankan pada dimensi nilai
ukhrawi, di mana dengan memerhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin
meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang maha dahsyat tidak
dapat dibantah lagi, yaitu Allah swt. Dengan dimensi ini IPA hakikatnya
mentautkan antara logika-materil dengan aspek jiwa-spiritual, yang sementara
ini dianggap cakrawala kosong Karena suatu anggapan antara IPA dan agama
merupakan dua sisi yang berbeda dan tidak mungkin dipersatukan satu sama lain
dalam satu bidang kajian. Padahal senyatanya terdapat benang merah ketertautan
diantara keduanya.
2.4 Hakikat
MIPA
MIPA adalah singkatan dari
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dimana penggabungan dari dua cabang
rumpun besar yaitu matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Tujuan dari
penggabungan menjadikan satu rumpun adalah agar cabang-cabang ilmu yang saling
berkaitan itu dapat di satu rumpunkan hingga dapat saling menunjang satu sama
lainnya dalam penyajiannya ataupun pengembangannya.
Matematika
timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran.
Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan
sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana
masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam
menyelesaikan masalah. Dari istilah, IPA (Ilmu pengetahuan Alam) adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang alam sekitas beserta isinya. Hal ini berarti IPA
mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang
muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat
objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat
objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Hakekat MIPA adalah Ide-ide yang
dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia yang bukan hanya bergelutik dalam
hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan ilmu yang mempelajari
tentang alam sekitar beserta isinya dan teknologi.
2.5 NILAI
NILAI IPA
Sekalipu sebagaian besar ilmuan
mengatakan bahwa IPA tidak menjangkau nilai-nilai moral atau etika, juga tidak
membahas nilai-nilai keindahan (estetika), tetapi IPA mengandung nilai-nilai
tertentu yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini adalah suatu
yang dainggap berharga yang terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan
dicapai. Nilai-nilai dimaksud bukanlah nilai-nilai nonkebendaan.
Nilai-nilai nonkebendaan yang terkandung
dalam IPA antara lain sebagai berikut.
a. Nilai Praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan
teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan masyarakat. Kemudian dengan
teknologi tersebut membantu pula mengembangkan penemuan-penemuan baru yang
secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Dengan demikian, sains
mempunyai nilai paraktis, yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh: penemuan listrik oleh faraday diterapkan dalam
teknologi hingga melahirkan alat-alat listrik yang bermanfaat bagi kehidupan.
b. Nilai Intelektual
Metode ilmiah yang digunakan dalam IPA bnayak digunakan
manusia untukmemecahkan masalah. Tidak saja masalah-masalah alamiah, tetapi
juga masalah-masalah social, ekonomi dan sebagainya.
Metode
ilmiah telah melatih keterampilan, ketekunan, dan melatih mengambil keputusan
dengan mempertimbangkan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiahbagi
penggunanya.
c. Nilai Sosial-Budaya-Ekonomi-Politik
IPA
mempunyai nilai-nilai social-ekonomi-politik berarti kemajuan IPA dan teknologi
suatu bangsa, menyebabkan bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam
percaturan social-ekonomi-politik internasional.
d. Nilai Kependidikan
Pelajaran IPA dan pelajaran lainnya merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Kecakapan bekerja dan berpikir secara
teratur dan secara sistematis.
2.
Keterampilan dan kecakapan dalam
mengadakan pengamatan, dan menggunakn peralatan untuk memecahkan masalah.
3.
Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan
dalam memecahkan masalh.
Dengan demikian dapat
dikatakan IPA dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
e. Nilai keagamaan
Suatu pandangan yang naïf apabila mempelajari IPA akan
megurangi kepercayaan kepada tuhan. Karena secara empiris orang yang mendalami
mempelajari IPA, makin sadarlah dirinya akan adanya kebenaran hukum-hukum alam,
sadar akan adanya keterkaitan di alam raya ini dengan maha pengaturnya. Walau
bagaimanapun manusia membaca, mempelajari dan menerjemahkan alam, manusia makin
sadar
akan keterbatasan ilmunya.
Dengan demikain jelaslah bahwa ipa mempunyai nilai
keagamaan yang sejalan dengan pandangan agama sehingga Albert Einstein menggambarkan ungkapan sebagai
berikut: “sains tanpa agama adalah buta dan agama tanpa sains adalah lumpuh”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan yang telah ada maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa matematika merupakan
alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan
hidupnya. Jadi, MIPA disini berarti bahwa Matematika dalam Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) memiliki peran dan hubungan erat baik dalam hal bahasa maupun
hitungan dan sebagainya. Karena seperti yang telah diketahui bahwa Matematika
itu merupakan bahasa alam, sehingga terkait dengan ilmu pengatehuan alam itu
sendiri maka tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Oleh karena itu,
janganlah kita yang awam akan ilmu matematika ini beranggapan bahwa matimatika
itu sulit , menakutkan , kurang bermanfaat dan lain sebagainya. Jadikanlah
matematika itu ilmu yang paling berguna dari semua bidang ilmu yang ada.
Sebagaimana yang telah kita dengar bahwa memang Ilmu Matematika adalah
gudanganya ilmu dari semua bidang ilmu yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/hakikat-pembelajaran-ipa.html
diakses pada 03 Nopember 2011
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html
diakses pada 03 Nopember 2011
Masnur Muslich. (2007). KTSP Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.Jakarta:PT Bumi Aksara
Muhammad Joko Susilo. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan: Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan:
Pengambangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Trianto.2011.Model Pembelajaran
Terpadu.Jakarta: Bumi Aksara
0 komentar:
Posting Komentar